Bhagavan mohon perkenan menjelaskan perihal utamanya
keheningan dan bagaimana kami harus berbicara?
“Sebelum kalian
berbicara pikirkanlah apakah perlu berbicara (bermanfaat), apakah benar apa
yang engkau katakan, apakah baik bila mengatakannya, akankah menyakiti
seseorang, dan akankah meningkatkan keheningan?”
“Langkah awal dalam
sadhana adalah menyucikan ucapan. Berbicaralah penuh kelembutan tanpa kemarahan. Jangan
menyombongkan kesarjanaan dan keberhasilanmu. Jadilah rendah hati, berhasrat
untuk melayani, hematlah perkataanmu. Praktekkan hening dan diam. Hal ini akan
menyelematkanmu dari pertengkaran, perpecahan atau membuang-buang ide atau
gagasan yang tidak perlu”. – Sri Sathya Sai Baba, 1961.
“Hening dan diam adalah bahasa dari orang-orang yang telah
mencapai pencerahan, praktekkan sikap tidak berlebih-lebihan dalam berbicara.
Hal ini membantumu banyak hal. Keheningan dan diam meningkatkan kasih sayang. Lidah berpotensi besar melakukan empat
kesalahan : menguacapkan kebohongan, mencari kesalahan pada orang lain,
berbicara yang berlebihan dan berbicara yang mencela. Semua ini harus
dihindari jika menginginkan shanti pada individu dan masyarakat” – Sri Sathya
Sai Baba, 1958.
“Kalian dapat merasakan kehadiran Tuhan apabila adanya
keheningan. Dalam keadaan bingung dan ramai seperti di pasar, kalian tidak akan
mendengar langkah kakiNya. Beliau adalah Sabdabrahman,
bergema ketika semuanya diliputi oleh keheningan. Oleh sebab itu, Aku mendesak adanya keheningan, yaitu berbicara yang
lembut dan seperlunya. Berbicaralah dengan perkataan yang penuh kelembutan,
sedikit, berbisik dan benar. Ujilah setiap tindakanmu dan lakukanlah (tindakan
tersebut) dengan sedikit suara. Jangan berteriak pada orang yang berdiri jauh
darimu, dekatilah ia atau berikan isyarat kepadanya untuk mendekatimu.
Mengucapkan perkataan yang keras adalah sebuah pelanggaran terhadap kesucian
yang ada di langit, sama dengan pelanggaran terhadap kesucian yang ada pada
tanah dan air”. – Sri Sathya Sai Baba, 1966.
“Berbicaralah dengan penuh kelembutan, manis, tanpa adanya
kedengkian di dalam hatimu. Berbicaralah
seperti kalian berbicara pada Sai yang ada di dalam diri setiap individu” –
Sri Sathya Sai Baba, 1959.
(Dikutip dari Ideal Sai Youth – Messenger of Sai Love)