Kamis, 26 Januari 2017

BAGAIMANA SEBAIKNYA BHAKTA DALAM BERBICARA ?

Bhagavan mohon perkenan menjelaskan perihal utamanya keheningan dan bagaimana kami harus berbicara?



“Sebelum kalian berbicara pikirkanlah apakah perlu berbicara (bermanfaat), apakah benar apa yang engkau katakan, apakah baik bila mengatakannya, akankah menyakiti seseorang, dan akankah meningkatkan keheningan?” 

“Langkah awal dalam sadhana adalah menyucikan ucapan. Berbicaralah penuh kelembutan tanpa kemarahan. Jangan menyombongkan kesarjanaan dan keberhasilanmu. Jadilah rendah hati, berhasrat untuk melayani, hematlah perkataanmu. Praktekkan hening dan diam. Hal ini akan menyelematkanmu dari pertengkaran, perpecahan atau membuang-buang ide atau gagasan yang tidak perlu”. – Sri Sathya Sai Baba, 1961.

“Hening dan diam adalah bahasa dari orang-orang yang telah mencapai pencerahan, praktekkan sikap tidak berlebih-lebihan dalam berbicara. Hal ini membantumu banyak hal. Keheningan dan diam meningkatkan kasih sayang. Lidah berpotensi besar melakukan empat kesalahan : menguacapkan kebohongan, mencari kesalahan pada orang lain, berbicara yang berlebihan dan berbicara yang mencela. Semua ini harus dihindari jika menginginkan shanti pada individu dan masyarakat” – Sri Sathya Sai Baba, 1958.

“Kalian dapat merasakan kehadiran Tuhan apabila adanya keheningan. Dalam keadaan bingung dan ramai seperti di pasar, kalian tidak akan mendengar langkah kakiNya. Beliau adalah Sabdabrahman, bergema ketika semuanya diliputi oleh keheningan. Oleh sebab itu, Aku mendesak adanya keheningan, yaitu berbicara yang lembut dan seperlunya. Berbicaralah dengan perkataan yang penuh kelembutan, sedikit, berbisik dan benar. Ujilah setiap tindakanmu dan lakukanlah (tindakan tersebut) dengan sedikit suara. Jangan berteriak pada orang yang berdiri jauh darimu, dekatilah ia atau berikan isyarat kepadanya untuk mendekatimu. Mengucapkan perkataan yang keras adalah sebuah pelanggaran terhadap kesucian yang ada di langit, sama dengan pelanggaran terhadap kesucian yang ada pada tanah dan air”. – Sri Sathya Sai Baba, 1966.

“Berbicaralah dengan penuh kelembutan, manis, tanpa adanya kedengkian di dalam hatimu. Berbicaralah seperti kalian berbicara pada Sai yang ada di dalam diri setiap individu” – Sri Sathya Sai Baba, 1959.
(Dikutip dari Ideal Sai Youth – Messenger of Sai Love)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar