Bhagavan,
kami telah mencantingkan nama Tuhan, namun kami belum mengalami transformasi di
hati kami, bagaimana seharusnya kami mengucapkan nama Tuhan ?
Ada banyak ‘ular’ sifat-sifat buruk yang bersarang
di hatimu. Ketika engkau melakukan Naamasmarana (mengulang- ulang Nama Tuhan)
semua 'ular' sifat-sifat buruk akan keluar dari dirimu. Naamasmarana
diibaratkan seperti alat musik (Nadaswaram) yang menarik ular dan membawa
mereka keluar dari sarangnya. Nadaswaram ini adalah Jeevanaswaram-mu (musik
kehidupan) dan Pranaswaram-mu (nafas kehidupan). Kita harus mengulang-ulang
Nama Tuhan untuk menyingkirkan sifat-sifat buruk yang bersemayam di dalam diri.
Saat ini ada banyak yang tidak menganggap penting untuk melakukan Naamasmarana.
Ini merupakan kekeliruan besar. Dalam zaman Kali ini hanya menchantingkan Nama
Tuhan-lah yang dapat menyelamatkan hidupmu. Tidak ada perlindungan lain.
Menyanyikan kemuliaan Tuhan sangatlah suci! - Divine Discourse, "Redeem your life by
Namasmarana” 14-April-2002
Sayangnya, tidak ada transformasi yang terjadi dalam manusia
meskipun mengulang-ulang Nama Tuhan berkali-kali. Engkau harus mencantingkan
Nama Tuhan dengan sepenuh hati dan dengan penuh keyakinan. Keyakinan
mengembangkan cinta-kasih menuju Tuhan dan cinta-kasih menuju Tuhan-lah yang
menganugerahkan berkat Tuhan. Tidak diragukan lagi, orang-orang saat ini
mengulang-ulang Nama suci Tuhan, tetapi hal itu tidak dilakukan dengan
cinta-kasih dan keyakinan yang mantap. Mereka lebih memperhatikan dengan
bagaimana orang lain menyanyikannya dan apakah Shruthi (nada) dan Raaga
(melodi) yang mereka bawakan sesuai, dan lain-lain. Mereka melakukan
Naamasankirtana dengan pikiran yang ragu-ragu. Tidak ada transformasi di dalam
hati mereka karena Naamasankirtan dilakukan dengan pikiran yang berubah-ubah
meskipun mereka melakukannya bersama-sama selama berjam-jam. Naamasankirtan
harus dilakukan dengan penuh konsentrasi dan keyakinan yang mantap seperti
seorang yogi. Dikatakan "Sathatham Yoginah". Seseorang dapat mencapai
transformasi jika pikiran terus dengan mantap ditujukan pada Nama Tuhan. - Divine Discourse, 13 Nov, 2010.
Konsekuensi dari karma (buruk) hanya bisa dihapus
dengan melaksanakan karma (baik), seperti halnya duri yang menancap bisa
diatasi (dicabut) dengan menggunakan duri lainnya. Lakukanlah karma baik guna
mekompensasi karma jelek yang telah engkau lakukan dan yang sedang menimbulkan
akibatnya bagimu sekarang. Cara yang terbaik dan paling sederhana adalah dengan
melakukan karma pengulangan nama-nama Tuhan (Namasmarana). Senantiasalah
ingat kepada-Nya, maka dengan demikian engkau akan terhindar dari kecenderungan
serta pikiran negatif dan sekaligus membantumu untuk memancarkan cinta-kasih
terhadap orang-orang di sekitarmu.- Sathya
Sai Speaks, Vol 5, Ch 17, 26-Mar-1965
Saat ini negara sedang menghadapi banyak masalah karena orang tidak
melakukan Naamasmarana (mengulang-ulang nama Tuhan) dengan cukup. Biarlah
setiap tempat berkumandang nyanyian kemuliaan Tuhan. Biarlah setiap sel
tubuhmu diisi dengan nama Tuhan. Tidak ada lagi yang bisa memberikan
kebahagiaan, keberanian, dan kekuatan yang bisa engkau dapatkan dari Naamasmarana.
Bahkan jika beberapa orang menertawakanmu, jangan engkau hiraukan hal tersebut.
Lakukan Naamasmarana dengan penuh konsentrasi dan pengabdian (bhakti). Jangan
takut terhadap siapapun. Nyanyikan kemuliaan Tuhan dengan sepenuh hati tanpa
hambatan apapun. Baru setelah itu, engkau dapat mengalami kebahagiaan Ilahi.- Divine Discourse, 14-April-2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar