Bhagavan, mohon perkenan menerangkan perihal jalan kebhaktian.
Bila engkau berbhakti kepada Tuhan dengan sepenuh
hati, dengan pengabdian yang tulus dan murni, Ia akan melindungimu dengan
segala cara sepanjang waktu. Seperti seorang ibu melindungi bayinya, seperti
induk sapi menyelamatkan anaknya dari bahaya, seperti kelopak mata menjaga biji
mata, demikian pula dengan mudah dan otomatis Tuhan akan melindungi engkau.
Bila bayi itu tumbuh menjadi orang dewasa, ibunya tidak akan mencurahkan
perhatian yang demikian besar untuk menjaga keselamatannya. Demikian pula
Tuhan, Ibu Ilahi, tidak terlalu memperhatikan orang-orang yang telah mencapai
kesadaran diri yang sejati. Tetapi mereka yang memuja Tuhan dengan wujud adalah
seperti bayi bagi Tuhan. Mereka tidak memiliki kekuatan selain kekuatan Tuhan.
Bagi seorang jnani, kekuatannya sendiri cukup memadai. Karena itu,
sebelum engkau dapat mengandalkan kekuatan spiritualmu sendiri, engkau harus
menjadi bayi di tangan Tuhan, seperti mereka yang memuja Tuhan dengan wujud.
Tidak seorang pun dapat memuja Tuhan yang tidak berwujud bila sebelumnya tidak
memuja Tuhan yang berwujud. Karena itu, mulailah seperti bayi di pangkuan ibu
hingga engkau tumbuh menjadi dewasa dan mencapai kesadaran diri yang sejati.
Kemudian engkau dapat bertumpu pada kekuatanmu sendiri dan bebas. Namun, dalam
kedua tingkat itu engkau memiliki sumber kekuatan yang sama, yaitu Ibu Ilahi.
Engkau sungguh beruntung bila dapat memahami rahasia jalan kebhaktian ini. Dengan berbhakti sepenuh hati kepada Tuhan
dan mengembangkan watak serta sifat yang baik, engkau akan menjadi bayi di
pangkuan Tuhan. Kemudian Ia akan melakukan segala sesuatu bagimu sesuai dengan
kehendak-Nya.
Karena itu,
bila engkau hendak menjadi abdi Tuhan, atau ingin dikasihi Tuhan, atau
berhasrat menjadi bhakta yang memusatkan seluruh pikiran dan perasaannya kepada
Tuhan, engkau harus menempuh jalan tersebut dan bertingkah laku serta hidup
sesuai dengan jalan yang kau pilih. Bila
engkau menganggap dirimu seorang bhakta, kembangkanlah sifat-sifat khas
kebhaktian yang telah diuraikan di atas. Bila engkau ingin dikasihi Tuhan,
belajarlah mencintai dengan meneladani kasih Tuhan. Bila engkau ingin mencapai
bhakti yang tulus, engkau harus pasrah sepenuhnya kepada Tuhan. Sekedar
membaca buku spiritual atau mengulang-ulang mantra seperti mesin tidak akan ada
faedahnya, hanya tindakanlah yang akan mendatangkan kebahagiaan.
Pancaran Kasih Ilahi
(Prema Vahini) , Bab XXIII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar