Rabu, 14 Desember 2016

CINTA UNTUK ADIK SEMATA WAYANGKU

Iseng melihat tanggal, tiba-tiba dada sesak karena haru, air mata mudah sekali menggenang, saya teringat bahwa besok pagi-pagi Adikku semata wayang Arissianita Evayanti akan berangkat ke Batam, mengikuti suaminya bertugas, mencoba berlatih hidup mandiri bersama keluarga kecilnya yang baru.

Ia sudah utuh menjadi putri, adik, bianggek (bibi) yang sempurna, pelayanannya, kasih sayangnya kepada kami begitu manis, bening, jernih dan indah seperti embun yang bergelayut di dedaunan di pagi hari.Hanya Sai Parameshvara yang bisa membalas segala budhi, prema dan seva yg ia sudah persembahkan kepada kami,sy berdoa dg kusyuk semoga Bhagavan senantiasa melindunginya dengan segenap karuniaNya yang indah dan agung berikut keluarga kecilnya.

Kami bersyukur sekali ia telah melangkah menjalani masa ghrasta, masa yang saling mencintai dalam keluarga adalah sebuah puja kepada Tuhan, masa ketika pelayanan kepada suami istri adalah Homam, masa ketika memanggil lembut suami, istri, anak adalah namasmaranam, kami jg sngt bahagia bisa mempersembahkan upacara dan "prosesi terakhir" yang indah.

Rumah kecil kami-Mandahasa berarti senyuman, senyuman juga seperti cahaya, bila cahaya tersebut dibagi ke lilin-lilin lain, berpindah, ia tak akan berkurang cahaya senyumannya malah bertambah terang, cahaya senyum dimana-mana.
Kami dan Mandahasa akan selalu rindu dan menunggu cahaya senyuman itu mampir kembali (bersama suami dan para ponakan kelak) membuat Mandahasa semakin "prabha", teriluminasi menyebarkan cahaya kasih, damai dan pelayanan.

Adikku pastilah kuat dan sukses bersama keluarga barunya, sebagaimana teladan para leluhur Ida Dalem Bali, yang selalu siap, tabah, kuat dan percaya diri dengan sradha rohani yg mantap dimanapun berada serta selalu menjaga integritas nama keluarga besar.
.
Wide atas nama keluarga, nunas ampura apabila ada yg belum sempurna kami persembahkan kepadamu Sayang. Wide juga sangat sangat dan sangat berterimakasih atas kasih Adek kepada kami, para tuan putri kecil,yang begitu param-tertinggi dan purnam-sempurna. Semoga kasih yang param-purnam tersebut juga dapat dikau persembahkan kepada keluarga baru Adek.
.
Di Batam akan banyak keindahan yang akan dikau alami, akan banyak penglingsir, sahabat penuh kasih dan keluarga baru yang akan bersamamu sebagaimana Wide yang jalani dulu, jangan lupa untuk mempersembahkan pelayanan kepada Pura dan masyarakat sebagaimana yang diamanatkan oleh Bhagavan dalam Dharma Vahini. Sebuah bab baru hidup akan menjadi bahan landasan baru untuk memaknai hidup, memaknai pesan Bhagavan lewat suami, anak dan masyarakat.
.
Dan.... Tugek Sita pasti akan menanyakan Bianggeknya dan Tugek Prabha pasti akan selalu ingat pijitan Bianggeknya. Kami akan selalu menceritakan kenangan manis bersamamu kepada mereka jika mereka rindu. Kami semua pasti akan selalu ingat betapa bahagianya kita berpeluk bersama dalam sukha dan dukha, berjalan penuh senyuman dan percaya diri dalam setiap keadaan karena yakin Bhagavan selalu bersama kita.
.

Ajung Ngurah Agung Artawijaya terimakasih atas pengertiannya yang tulus, kami titip Gryalakshmi kami. Selamat menjadi Nahkoda Kapal Keluarga, komando ada di tanganmu, jadikan sastra dan welas asih menjadi landasan dan tujuan. Bhagavan sll bersama kita, peluk selalu kakiNya, pejamkan mata dan sebut namaNya setiap awal dan mengakhiri kegiatan. "Sai Nama Bhina Ananda Nahi" (tanpa menyebut nama Sai tiada kebahagiaan yang bisa dicapai). Restu dan doa kami selalu meliputi Ajung dan istri serta keluarga.

Adik-adikku Ajung dan Sakdek, tunggu kunjungan mendadak kami ke Batam ya, kami pasti diterbangkan oleh rasa rindu kepadamu ke bumi Kepulauan Riau tersebut.

Adek sampai jumpa, peluk cium.
We love u so much....
Amsterdam, 22 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar